Lebaran tahun ini bener-bener mudik rasanya. Pertama kali merasakan mudik jauh-jauh dan berkeliling.

H-1 (hari minggu) kami sampai di Tulung Agung, sebelumnya transit di Surabaya. Surabaya-Tulung Agung ditempuh kira-kira 3 jam an.

Hari H (hari senin) sebagian orang di Tulung Agung lebaran hari Senin dan puncaknya tetap dirayakan hari Selasa, ya biar semuanya sudah gak pada puasa lagi kali ya.

Hari Senin kita sempat jalan-jalan melihat sekeliling kota Tulung Agung.

Hari Selasa Fatih aku dandani Baju Koko biar nuansa Idul Fitrinya lebih terasa.

Paginya kita sungkeman . Setelah makan-makan, kita ziarah ke makam sanak saudara di Tulung Agung dan Blitar. Di Blitar, kita mampir ke kompleks makam Bung Karno.

H+4 kita pulang menuju Jakarta.
Sampe di rumah, hmm, pekerjaan ibu rumah tangga pun menanti. Apalagi kalau bukan bersih-bersih, menyiapkan makan, dkk. Untungnya tahun ini si mas lebih pengertian, gak cuma bantu menjemur pakaian, doi mau juga ngepel ;-)

H+5 kita meluncur ke Garut untuk silaturahmi dengan keluargaku di Garut sekaligus berziarah ke makam ibuku dan beberapa kerabat di sana. Siangnya kita pergi menuju Panjalu, kampung ibu mertua.

H+6 kita pun bersama-sama pergi ke Bandung untuk menghadiri Silaturahmi keluarga besar Ibu Mertua. Malam hari, selepas Isya baru kita kembali ke Jakarta.

Walhasil badan lumayan remuk nih, apalagi asisten belum balik. Hmm, sepertinya pertahanan tubuh yang aku bangga-banggakan jebol juga. Aku terkapar. Demam selama dua hari. Terpaksa Fatih diungsikan ke rumah mertua biar aku bisa istirahat.

"Ternyata jebol juga istriku yang tangguh ini!" Begitu sindir si mas. Puas melihat istrinya ternyata tidak setangguh yang diklaim olehku selama ini. Ntah apa tahun depan bisa menikmati ramadhan dan syawal lagi. Semoga.